Minggu, 08 April 2012

Bumi Semakin Tua Semakin Disiksa

Jika ditanya tanggal 22 April hari apa? Mungkin sebagian ada yang menjawab Hari Senin. Jawaban yang salahkah itu? Tentu bukan, namun jawaban yang lebih tepat adalah, Hari Bumi atau Earth Day.

Peringatan Hari Bumi diselenggarakan pertama kali pada 22 April 1970 di Amerika Serikat. Penggagasnya adalah Gaylord Nelson, seorang senator Amerika Serikat dari Wisconsin yang juga pengajar lingkungan hidup.Gagasan tentang peringatan Hari Bumi mulai disampaikan oleh Gaylord Nelson sejak tahun 1969. Saat itu Gaylord Nelson memandang perlunya isu-isu lingkungan hidup untuk masuk dalam kurikulum resmi perguruan tinggi. Gagasan ini kemudian mendapat dukungan luas.

Sejatinya Hari Bumi sebagai symbol untuk mengingatkan seluruh manusia di muka bumi ini untuk lebih menghargai dan mencintai bumi.Bumi tempat kita tinggal dan tumbuh kini mengalami masa kritis terhadap  kerusakan alam yang terjadi.Bukan rahasia lagi kerusakan yang terjadi tak lain dan tak bukan karena ulah manusia sendiri.

Dalam buku yang berjudul Green to Gold  karangan Daniel C. Esty dan Andrew S. Winston  mengkaji isu lingkungan yang dihadapi dunia saat ini.  Ada ”TOP 10 Environmental Issues”  yang tersebut menjadi “The Best Issues” dalam kategori Isu Lingkungan Hidup yang dihadapi manusia saat ini. Kesepuluh masalah tersebut adalah Perubahan Iklim  (Climate Change), Energi (Energy), Air (Water), Keanekaragaman hayati dan Tata Guna Tanah (Biodiversity and Land Use), Kimia, Toxics dan Logam Berat (Chemicals, Toxics, and Heavy Metals) Pencemaran udara (Air Pollution Manajemen), Limbah (Waste Management) , Deplesi Lapisan ozon (Ozone Layer Depletion),  Lautan dan Perikanan (Oceans and Fisheries),  Deforestasi (Deforestation).
            
           Kita paham betul dengan semakin menipisnya lapisan ozon karena pemakaian bahan-bahan yang yang mengandung CFC semakin tak terkendali.Belum lagi efek rumah kaca dari pembangunan industri di dunia yang tak ramah lingkungan.Penebangan hutan secara liar, dan tidak ada kesadaran untuk menghijaukan lahan yang telah mereka gunakan untuk kepentingan industri dsb.

Hingga Juli 2011, kerusakan lapisan ozon di Kutub Selatan mencapai 27 juta km2, kerusakan tersebut lebih besar dari Amerika Utara.Ozon berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet pada panjang gelombang tertentu. Ozon berperan sebagai penyaring radiasi sinar UV-B matahari sehingga mampu melindungi bumi dan kehidupan di dalamnya.
            
Bayangkan kehidupan manusia tanpa lapisan ozon. Menyebabkan gangguan pada mata, kanker kulit, mengurangi laju pertumbuhan tanaman, mengganggu keseimbangan ekosistem, mempercepat degradasi plastik, mengurangi sistem kekebalan manusia, dan meningkatkan resiko terhadap penyakit.Betapa bahayanya radiasi langsung sinar UV-B akibat semakin meluasnya lubang pada lapisan ozon.
            
Dampak lain dari kerusakan lapisan ozon adanya pemanasan global. Radiasi matahari yang langsung masuk ke bumi tanpa adanya perantara atmosfer mengakibatkan naiknya permukaan air laut.Meningkatnya permukaan air laut disebabkan oleh mencairnya lapisan es (gletser) di kutub utara dan selatan.
            
Pemanasan global dapat menyebabkan perubahan pada alam. Seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
            
Pencemaran air dan tanah.Masalah pencemaran merupakan salah satu penyebab dari terjadinya kerusakan alam yang ada di bumi dan tentu berdampak pada kelangsungan makhluk hidup.Semakin miskin keasadaran manusia pada bumi semakin sakit bumi ini.
           
Pencemaran air dan tanah umumnya terjadi oleh tingkah laku manusia. Penyebabnya adalah  zat-zat detergen, asap belerang dan zat-zat kimia sebagai sisa pembuangan pabrik-pabrik kimia atau industri,maupun penggunaan pestisida. Jangan dilupakan pula sampah-sampah atau kotoran yang tidak digunakan akibat proses kehidupan manusia yang sering dibuang kedalam tanah atau air sungai.
           
Zat-zat  yang tidak terurai dengan baik sangat memengaruhi  produktifitas air, tanah dan lingkungan secara luas.Akibatnya air sebagai elemen penting dalam kehidupan manusia akan semakin minim ditambah dengan kualitasnya yang semakin buruk.Lalu bagaimana kita mencukupi kebutuhan kita untuk mandi,mencuci,bahkan untuk minum?


Bagaimana Nasib Cucu Anak Kita Nanti ?

          Bumi beserta isinya semakin lama akan semakin tua. Semakin tua harusnya semakin butuh perhatian lebih.Pada kenyataannya bumi yang semakin tua ini semakin disiksa.Beberapa study kasus ilmiah dan penelitian yang dilakukan institusi yang kompeten dibidangnya menyebutkan bahwa penggunaan bahan kimia memberikan sumbangsih yang besar terhadap kerusakan ini.
          
          Apa tak pernah terbayangkan bagaimana kehidupan yang terjadi bagi anak cucu kita nanti ? Pasokan air semakin berkurang, gejala dan fenomena aneh mulai bermunculan, bahkan udara segar mulai sulit dinikmati. Adakah sedikit kepedulian kita terhadap keadaan bumi dan keadaan anak cucu kita nanti ?
          
          Apakah harus sikap egois kita ditanggung oleh generasi kita yang selanjutnya. Mungkin saja untuk sekedar menghirup oksigen dan seteguk air mereka harus membayar dengan jumlah mahal.Atau mungkin dengan keadaan yang lebih ekstrem? Misalnya punahnya hewan-hewan yang menjadi pelengkap dalam rantai ekosistem di dunia.Bisa dikatakan menjadi "kiamat" dalam arti konotasi.
            
            Lalu mau sampai kapan kita hanya berdiam diri, atau terus mengeksploitasi bumi ini tanpa ada usaha untuk mengembalikan sumber daya yang sudah kita gunakan ? Tentu niat saja tidaklah cukup untuk memperbaiki lingkungan saat ini.Mulai bergerak, dari hal yang dan yang paling kecil, tentu akan lebih memberi dampak.

Saatnya Unjuk Gigi
            
             Terlalu naif rasanya jika kita memukul rata semua manusia di muka bumi ini tidak memiliki kepedulian terhadap alam.Segelintir kalangan yang bersatu dalam wadah komunitas mulai menunjukkan kepedulian mereka.Kepedulian mereka ditunjukkan dengan melakukan kegiatan berupa kampanye atau bahkan kegiatan langsung turun ke jalan untuk menghijaukan bumi kembali.
            
              Beberapa komunitas yang mungkin cukup dikenal adalah greenpeace.Organisasi ini dimulai dengan pembentukan formasi Don't Make A Wave Committee oleh sekelompok aktivis Kanada dan Amerika di Vancouver pada 1970. Bill Darnell adalah orang yang mengkombinasikan kata green (hijau) dan peace (damai), yang kemudian menjadi nama bagi organisasi ini.Pada 4 Mei 1972, setelah Dorothy Stowe menyelesaikan masa jabatan ketua Don't Make A Wave Committee, organisasi ini kemudian secara resmi mengganti namanya menjadi "Yayasan Greenpeace".
           
             Greenpeace sudah banyak bekerja di banyak wilayah di Asia. Menghentikan importasi limbah berbahaya, menentang pengiriman radioaktif, berkampanye melawan terhadap pembinasaan hutan, melobi pemerintah mengenai isu-isu energi berkelanjutan dan menyoroti bahaya limbah pembakaran. Asia Tenggara merupakan posisi kunci untuk menentukan keamanan lingkungan global. Selama 30 tahun terakhir, Greenpeace telah sukses berkampanye di negara-negara industri untuk mengurangi dan menghapuskan polusi dan degradasi lingkungan.
            
            Kegiatan yang mengatasnamakan cinta lingkungan kini semakin berkembang seperti jamur di musim hujan.Banyak komunitas dan lembaga yang berdiri dan memang concern terhadap lingkungan.Selain Green Peace adalagi Indonesia Berkebun, organisasi ini mulai berkembang dan tersebar di beberapa kota di Indonesia, seperti Bandung,Bekasi,Makasar,Surabaya dengan predikat berkebun di belakang nama kota tersebut.Organisasi ini juga cukup banyak menjaring anggota dalam komunitasnya.

Kegiatan yang dilakukan sesuai namanya, yaitu berkebun.Melakukan penanaman, pemupukan,perawatan,dan pemanenan hasil kebun yang mereka tanam pada area yang perlu dihijaukan.Sedikit banyak kegiatan seperti ini cukup memberikan dampak positif bagi lingkungan meski belum sepenuhnya maksimal.

Tak ada salahnya jika kita juga mulai berbenah, melakukan perubahan dan pergerakan untuk bumi yang semakin tua ini.Toh nanti juga hasilnya untuk kita.Udara yang segar,air yang bersih,tanah yang subur tentu merupakan gamabaran bumi yang kita harapkan.Jadi, mari mulai unjuk gigi untuk bumi yang kita sayangi.
             
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar