Rabu, 05 September 2012

Surga di Ujung Barat, Jawa Barat



Tak banyak yang tahu bahwa ada secuil surga di ujung barat, provinsi Jawa Barat. Pesona panorama keindahan pantai ombak tujuh mampu menyihir mata bagi mereka yang mengunjungi pantai yang sering digunakan untuk surfing para surfer dari belahan negara lain.Pantai ombak tujuh ini terdiri dari 3 bagian namun tetap dalam satu kawasan. Ketiga pantai tersebut adalah pantai akuarium, pantai batu keris, dan yang paling utama pantai ombak tujuh yang terkenal dengan ombaknya yang bergulung-gulung sebanyak tujuh kali.

Langit biru terang dan awan putih serta pasir berwarna kuning keemasan menambah cantik pantai ini. Karang besar nan kokoh mengelilingi pantai ombak tujuh. Kita juga dapat masuk ke sebuah goa dengan ketinggian kurang lebih 5 meter. Goa ini sebenarnya merupakan karang namun karna tergerus air laut bagian bawah karang ini bolong sehingga bisa kita masuki. Jadi jangan heran, jika kita tak dapat menjumpai stalaktit atau stalakmit di goa yang berada tepat di bibir pantai.



Tak banyak yang tahu bahwa ada secuil surga di ujung barat, provinsi Jawa Barat. Pesona panorama keindahan pantai ombak tujuh mampu menyihir mata bagi mereka yang mengunjungi pantai yang sering digunakan untuk surfing para surfer dari belahan negara lain.Pantai ombak tujuh ini terdiri dari 3 bagian namun tetap dalam satu kawasan. Ketiga pantai tersebut adalah pantai akuarium, pantai batu keris, dan yang paling utama pantai ombak tujuh yang terkenal dengan ombaknya yang bergulung-gulung sebanyak tujuh kali.


Langit biru terang dan awan putih serta pasir berwarna kuning keemasan menambah cantik pantai ini. Karang besar nan kokoh mengelilingi pantai ombak tujuh. Kita juga dapat masuk ke sebuah goa dengan ketinggian kurang lebih 5 meter.Goa ini sebenarnya merupakan karang namun karna tergerus air laut bagian bawah karang ini bolong sehingga bisa kita masuki. Jadi jangan heran, jika kita tak dapat menjumpai stalaktit atau stalakmit di goa yang berada tepat di bibir pantai.

Masih di sekitar pantai ombak tujuh kita akan menjumpai pantai akuarium. Untuk mencapai pantai ini kita cukup berjalan kurang lebih 20 meter dari pantai ombak tujuh. Untuk menuju pantai akuarium akan lebih terasa menyenangkan bila kita menyusuri pantai tersebut dengan berjalan kaki. Mengapa disebut pantai akuarium ? Karena pantai ini dipenuhi oleh karang yang membentuk seperti wadah dimana jika ada ikan terbawa arus maka ikan akan terperangkap dalam karang tersebut. Bisa dibayangkan ikan yang terkepung di dalam karang nampak seperti di akuarium, apalagi airnya yang jernih menambah indah pantai ini.

 

Air yang berwana kehijauan dan karang kokoh  menjulang membuat pantai ini tampak eksotis. Pantai akuarium adalah sebutan karena alasan karang-karangnya, padahal masih di kawasan pantai tujuh ombak. Ombak yag cukup besar dengan intensitas yang tinggi membuat kita harus ekstra hati-hati saat menyusuri pantai ini. Satu lagi, di pantai ini disarankan untuk tidak berenang karena alasan ombaknya, dan memang kawasan tersebut bukan area yang aman untuk berenang.

Jika beruntung, mengunjungi pantai akuarium saat ombak tak terlalu besar maka ikan-ikan yang terjebak karang akan terlihat lebih jelas. Ikan-ikan beraneka warna dengan ukuran sedang berenang-renang di setiap celah karang, siapa pun yang melihat tentu tak kuasa ingin bermain dengan ikan-ikan yang terlihat menggemaskan tersebut.




Setelah menyusuri pantai ombak tujuh dan akuarium, tak lengkap jika tak mendatangi pantai batu keris. Layaknya perjalanan dari pantai ombak tujuh menuju pantai akuarium, untuk mencapai pantai batu keris kita juga bisa berjalan kaki dengan menyusuri pantai. Dari pantai akuarium menuju pantai batu keris kurang lebih sejauh 200 meter.

Pantai batu keris didominasi oleh bebatuan berukuran besar berwarna hitam pekat. Bebatuan tersebut memenuhi bibir pantai hingga menjorok ke pantai, jika air pasang maka kita bisa menyusuri setengah pantai di atas bebatuan.


Karena letaknya yang sangat terpencil dan belum banyak terjamah pantai-pantai menawan ini masih sangat asri dan bersih. Pantai pribadi, layaknya hanya kita yang memiliki pantai yang terletak di cibuaya Jawa Barat tersebut. Belum banyak orang yang mengunjungi bahkan mengetahuinya. Akses dan medan yang sulit dilalui untuk menjangkau daerah tersebut ditambah lagi belum adanya fasilitas yang memadai membuat pantai tersebut masih sepi pengunjung.


Untuk menjangkau pantai tersebut memerlukan waktu 4 jam jika berjalan kaki atau sekitar 1 jam dengan berkendara ojek. Waktu tempuh tersebut dapat dilalui apabila perjalanan dimulai dari Desa Pangumbahan, Cibuaya. Mungkin masih banyak yang belum mengetahui objek wisata di daerah Cibuaya, karena sebagian wisatawan memilih berkunjung ke Ujung Genteng daripada melanjutkan perjalanan lebih jauh ke Cibuaya.

 

Perjalanan menuju pantai Tujuh Ombak dkk bukanlah medan yang sulit. Hutan belantara yang penuh semak belukar menjadi rintangan utama. Belum lagi harus melewati 3 sungai dengan tanah lembab dan becek. Selain itu kontur tanah yang tak stabil dan curam membuat kita harus lebih berhati-hati, salah jalan malah membuat kita dapat terjerambab di dalam jurang-jurang yang memang tak terlalu dalam.

 

Hutan dengan semak belukar serta 3 sungai yang harus dilalui merupakan satu-satunya akses jalan menuju ke pantai tersebut. Jalur lain yang bisa digunakan adalah jalur laut, para pengunjung yang ingin ke pantai tersebut bisa menyusuri pantai dengan menumpangi perahu warga Cibuaya dengan mencarter. Jalur laut ini tak kalah beresiko karena ombak di laut lepas sangat tinggi, apalagi pantau tersebut berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.




Medan yang sulit, jauh, dan lama seolah terbayar dengan keindahan pantai tersebut. Pantai yang benar-benar jauh dari hingar bingar apalagi komersialisme. Deburan ombak akan menambah semarak bagi anda saat mengunjungi wisata pantai yang menjadi primadona warga desa pangumbahan.


Selain 3 Pantai yang menjadi primadona objek wisata di daerah Cibuaya, masih ada objek wisata lainnya. Pantai Cipanarikan yang langsung menuju muara, pantai ini tak kalah indah dengna pasir putih halus yang memanjakan kaki. Laut yang biru menyatu dengan langit tampak sangat elok. Pantai Cipanarikan ini merupakan  pantai pendaratan bagi penyu-penyu yang dilindungi oleh balai konservasi penyu di Desa Pangumbahan ini.

Bagi pengunjung yang ingin menyaksikan langsung penyu-penyu bertelur bisa mendatangi balai konservasi ini dengan hanya merogoh kocek Rp 5000. Pada sore hari telur penyu yang menetas di malam hari akan dilepas dan dihanyutkan ke pantai. Pengunjung juga bisa ikut serta melepas penyu-penyu yang baru berusia sehari tersebut dengan membayar administrasi Rp 5000.


Untuk penginapan, pengunjung tak perlu khawatir di Cibuaya banyak penginapan yang menawarkan dengan harga sangat terjangkau berbentuk pondokan. Memang fasilitasnya masih minim, namun cukup nyaman hanya untuk melepas penat usai berpetualang mengunjungi objek wisata di daerah tersebut yang memang membutuhkan tenaga ekstra untuk menjangkaunya. Namun jika melihat harga yang ditawarkan dengan fasilitas yang dijanjikan rasanya sepadan. 


Bagi pengunjung yang tak kuat berjalan kaki mengunjungi tempat wisata yang memang jaraknya jauh bisa menggunakan jasa ojek dari warga sekitar. Menurut warga sekitar pemasukan sebagai tukan ojek sangat membantu perekonomian mereka.Kelihaian warga Desa Pangumbahan mengendarai motor melalui jalur ekstrem tersebut tak usah diragukan, mungkin karena jam terbang mereka yang cukup tinggi melewati jalur tersebut sehingga mereka menjadi terbiasa.


Jadi tunggu apalagi, segera tandai agenda anda buat persiapan sematang mungkin, dan nikmati sendiri pesona wisata di Desa Pangumbahan, Cibuaya Jawa Barat. Jarak yang jauh akan terbayar lunas dengan keindahannya


Perjalanan Bandung - Cibuaya:

Dari bandung menuju Sukabumi bisa menggunakan Bis Patas eksekutif MGI atau sangkuriang ( Rp 21000) lama perjalanan sekitar 3 jam.

Terminal sukabumi menuju Lembur Situ menggunakan angkutan umum berwarna kuning (Rp 5000) lama perjalana 40 menit.

Dari lembur situ perjalanan dilanjutkan menuju surade bisa menggunakan bis ekonomi (Rp 20000) atau menggunakan ELF (Rp 25000) lama perjalanan Lembur Situ- surade kurang lebih 4 jam jika menggunakan bis, 2 jam menggunakan ELF tapi konsekuensi menggunakan ELF adalah suprnya yang ugal-ugalan dan laju kendaraan yang mengerikan, jika lebih ingin santai kami sarankan menggunakan bis.

Sampai di terminal Surade, perjalanan dilanjutkan menuju cibuaya jika menggunakan angkutan umum dikenakan biaya Rp 20000 - orang bisa juga menggunakan ojek dengan harga tentative tergantung kepandaian anda menawar harga. Lama perjalanan sekitar 1 jam.

Total lama perjalanan : kurang lebih 9 jam dengan biaya sekitar Rp 61.000